Gambar via (iwebstreet.com)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun pernah menenangkan istrinya, Shafiyah binti Huyay. Pada hari itu, beliau melihat Shafiyah menangis. Ternyata yang membuat dirinya menangis adalah karena Hafsah mengatakan bahwa dirinya adalah keturunan Yahudi.
Rasulullah pun kemudian berkata, "Katakan padanya, suamiku Muhammad, ayahku Harun, dan pamanku Musa!" (Tafsir Al-Qurthubi)
Ibnu Katsir rahimahullah berkata mengenai surat An Nisa’ ayat 19 di atas, “Berkatalah yang baik kepada istri kalian, perbaguslah amalan dan tingkah laku kalian kepada istri. Berbuat baiklah sebagai engkau suka jika istri kalian bertingkah laku demikian.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 3: 400)
Dari ‘Aisyah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِى
“Sebaik-baik kalian adalah yan berbuat baik kepada keluarganya. Sedangkan aku adalah orang yang paling berbuat baik pada keluargaku” (HR. Tirmidzi no. 3895, Ibnu Majah no. 1977, Ad Darimi 2: 212, Ibnu Hibban 9: 484. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Wanita mana yang hatinya tidak langsung tenang bila dibela oleh sang suami. Rasanya hati yang tadinya berkecamuk langsung reda mendengar kata-kata lembut yang menenangkan hati.
BERITA LENGKAP DI HALAMAN BERIKUTNYA
Halaman Berikutnya