Berjilbab Kenakan Baju Ket4t Julukan jilbobs semakin jadi tren akhir-akhir ini. Julukan jilbobs seolah jadi pukulan style tampilan wanita muslim. Jilbab yang diniatkan menutupi aurat nyatanya jadi jadi blunder untuk sebagian muslimah waktu baju yang mereka gunakan begitu ket44t. Itu 10 fakta di balik Julukan jilbabs :
1. Pernah Di Juluki Istilah Jilbab Lepet
Ramainya arti jilbabs dikalangan orang-orang saat ini, sesungguhnya ada satu makna terkait penggunaan jilbab seksi yang terlebih dulu dikenal beberapa orang. Yaitu Jilbab lepet. Apabila jilbabs lebih menyoroti bentuk baju ket4t yang digunakan sebagian jilbabers, jilbab lepet lebih menyoroti celananya. Banyak sebagian pengguna jilbab yang kenakan celana jin ket4t. Lumrah apabila beberapa orang menyebutnya dengan jilbab lepet. Mengacu pada kata lepeut (dalam bhs Sunda) atau lepet (dalam bhs Jawa). Lepet yaitu salah satu kue tradisional yang terbuat dari beras ketan.
2. Memancing Komentar dari KPAI
Fenomena jilbab buat Ketua KPAI Asrorun Niam mulai bicara. Dalam satu komentar yang di posting Detik (6/8), Asrorun Niam menghimbau agar pelaku industri terkait tidak
original :
tidak
suggestion :
buka pintu kriminalitas dengan lahirnya style jilbab ala jilbabs.
“Jangan berperan untuk tingkatkan kriminalitas dengan design pakaian yang digunakan namun masih tetap mengeksploitasi lekuk badan. Menggunakan pakaian tetapi seperti telanjang, ” katanya.
3. Ramai Dibicarakan Desainer Baju
Seakan menyambung lidah dari apa yang disebutkan Asrorun Niam, sebagian desainer juga mulai bicara berkaitan fenomena jilbabs. Beberapa desainer menyayangkan jenis gunakan baju jilb*bs yang berusaha terlihat modis tetapi jadi menodai prinsip basic Islam.
“Fenomena jilbabs itu benar-benar menyalahi ketetapan serta baiknya jangan sampai ditiru, ” tutur Yuanita Andiani yang berdiri sebagai desainer merk Hijmi. “Jilbab tidaklah tentang tren yang hanya ikut-ikutan tetapi memanglah kewajiban tutup aurat sama seperti ajaran agama, ” sambung Yuanita dalam satu komentar.
4. Mulai Tenar Sesudah Bln. Ramadan
Walau belum ada histori pasti, tetapi fenomena jilbabs mulai booming sesudah bln. Ramadan th. ini. Terlihat dari ramainya komentar berkaitan jilbabs baik di media online menginginkan juga media sosial yang tertanggal awal-awal Agustus 2014.
1. Pernah Di Juluki Istilah Jilbab Lepet
Ramainya arti jilbabs dikalangan orang-orang saat ini, sesungguhnya ada satu makna terkait penggunaan jilbab seksi yang terlebih dulu dikenal beberapa orang. Yaitu Jilbab lepet. Apabila jilbabs lebih menyoroti bentuk baju ket4t yang digunakan sebagian jilbabers, jilbab lepet lebih menyoroti celananya. Banyak sebagian pengguna jilbab yang kenakan celana jin ket4t. Lumrah apabila beberapa orang menyebutnya dengan jilbab lepet. Mengacu pada kata lepeut (dalam bhs Sunda) atau lepet (dalam bhs Jawa). Lepet yaitu salah satu kue tradisional yang terbuat dari beras ketan.
2. Memancing Komentar dari KPAI
Fenomena jilbab buat Ketua KPAI Asrorun Niam mulai bicara. Dalam satu komentar yang di posting Detik (6/8), Asrorun Niam menghimbau agar pelaku industri terkait tidak
original :
tidak
suggestion :
buka pintu kriminalitas dengan lahirnya style jilbab ala jilbabs.
“Jangan berperan untuk tingkatkan kriminalitas dengan design pakaian yang digunakan namun masih tetap mengeksploitasi lekuk badan. Menggunakan pakaian tetapi seperti telanjang, ” katanya.
3. Ramai Dibicarakan Desainer Baju
Seakan menyambung lidah dari apa yang disebutkan Asrorun Niam, sebagian desainer juga mulai bicara berkaitan fenomena jilbabs. Beberapa desainer menyayangkan jenis gunakan baju jilb*bs yang berusaha terlihat modis tetapi jadi menodai prinsip basic Islam.
“Fenomena jilbabs itu benar-benar menyalahi ketetapan serta baiknya jangan sampai ditiru, ” tutur Yuanita Andiani yang berdiri sebagai desainer merk Hijmi. “Jilbab tidaklah tentang tren yang hanya ikut-ikutan tetapi memanglah kewajiban tutup aurat sama seperti ajaran agama, ” sambung Yuanita dalam satu komentar.
4. Mulai Tenar Sesudah Bln. Ramadan
Walau belum ada histori pasti, tetapi fenomena jilbabs mulai booming sesudah bln. Ramadan th. ini. Terlihat dari ramainya komentar berkaitan jilbabs baik di media online menginginkan juga media sosial yang tertanggal awal-awal Agustus 2014.
BERITA LENGKAP DI HALAMAN BERIKUTNYA
Halaman Berikutnya