Nafsu itu bawaan. Pemberian dari Allah Ta’ala yg tidak dapat di tolak. Akan tapi, nafsu mempunyai kecenderungan menjerumuskan seandainya tak dikendalikan. Demikian banyak keburukan seorang hamba yg sumbernya dari nafsu. Sehingga, nafsu mesti dijaga. Nafsu kudu disalurkan kepada jalan-jalan yg memang lah telah disyariatkan oleh Allah Ta’ala & Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Mengingatkan mengenai kesempatan jahatnya nafsu ini, tidak sedikit ulama yg telah mengemukakan nasihatnya. Penjelasan-penjelasan para ulama inilah yg jadi salah satu penguat bagi kita supaya tak terjerumus dalam lubang binasa.
Imam Al-Harits Al-Muhassibi mengemukakan, “Waspadailah lingkungan kelalaian, tipu daya musuh, nyanyian hawa nafsu, kebuasan syahwat, & angan-angan jiwa.”
Menuturkan makna nasihat ini, Syekh Abdul Fattah Abu Ghuddah mengemukakan, “Dengan sedikit menahan nafsu disertai dzikir terhadap Allah Ta’ala & memikirkan akibat dari menuruti & mengikuti nafsu, tentu lah terlahir kebahagiaan & kemenangan.”
Apabila sukses merawat nafsu agar tak menjadi dikarenakan jalankan larangan Allah Ta’ala, lanjut Syekh asal Damaskus ini, “Allah Ta’ala bakal melimpahkan keridhaan yg besar kepadamu, hatimu dapat bersinar, rohmu dapat melambung tinggi, imanmu bakal bertambah, malaikat akan melindungimu. Kamu akan merasakan embusan ruhani tingkat tinggi yg tidak sanggup di sampaikan dgn kata-kata.”
Alangkah bahagianya. Alangkah mulianya. Alangkah nikmatnya.
“Oleh sebab itu,” lanjut ia bernada menguatkan, “berpegang teguhlah pada Allah Ta’ala, niscaya Kamu dapat selamat.”
Jikalau kita dapat memenangkan pertarungan melawan nafsu syahwat yg jahat, sehingga malaikat akan berada di pihak kita. Malaikat akan membersamai kita. “Alangkah bagusnya seandainya Anda menang melawan syahwat. Para malaikat jadi senang karena Anda. Mereka menyebut-nyebut & membanggakan nama Anda.”
Sebaliknya, dikala seseorang tersungkur dalam kalah & salah, disaat dia diinjak & diseret oleh jahat & bengisnya nafsu syahwat, setan akan berada di pihaknya. “Alangkah jeleknya,” pungkas Syekh Abdul Fattah Abu Ghuddah mengemukakan penjelasan, “jika seseorang dikalahkan oleh syahwat. Setan akan jadi suka karenanya. Kemurkaan Allah Ta’ala datang kepadanya.”
Hanya pada Allah Ta’ala kita memohon kemenangan & keselamatan dari buruknya setan & hawa nafsu.
Wallahu a’lam.
Sumber : kisahikmah.com
BERITA LENGKAP DI HALAMAN BERIKUTNYA
Halaman Berikutnya