Senin, 28 Desember 2015

Kisah Wanita Ini Akan Membuat Anda Berpikir Dua Kali Saling Meminjam Alat Rias


Jo Gilchrist (27) tak menyangka bila tindakannya meminjam dan memakai brush make up dari teman berbuah bencana. Bahkan ia harus berjuang mempertahankan nyawa dan menghabiskan sisa hidup di kursi roda.

Dia dilarikan ke rumah sakit pada Hari Valentine, setelah merasakan sakit dan mati rasa di sekujur tubuh. Penderitaan itu dimulaisetelah wanita itu meminjam brush make up teman untuk dipakai. Beberapa waktu berselang, ia rasa sakit di punggungnya yang kondisinya terus memburuk .

Pada Warwick Daily News, ibu muda itu mengatakan tidak bisa bangun dari tempat tidur. Rasa sakitnya lebih buruk daripada melahirkan. Ia benar-benar berpikir akan mati.

Awalnya dokter pertama tidak bisa mendiagnosa apa yang diderita wanita itu. Ketika Gilchrist mulai kehilangan rasa di tubuhnya, staf medis harus bertindak cepat.

Saking parah kondisinya, Gilchrist seolah tidak memiliki harapan hidup. Orangtuanya tuanya dihadapkan pada keputusan apakah akan terus mempertahankan alat bantu hidup ataukah memilih mematikannya.

Gilchrist diangkut dengan helikopter dari kota kelahirannya Warwick ke Rumah Sakit Brisbane Princess Alexandra untuk operasi darurat. Saat siuman, ia tahu telah diberi antibiotik.

Dokter mengatakan infeksi parah telah menyerang dan merusak tulang belakangnya. Bahkan seumur hidup, dia harus duduk di kursi roda..

Gilchrist bertekad untuk membuktikan dokter salah.

"Mereka pertama mengatakan saya tidak akan pernah berjalan lagi tapi saya menggoyangkan jari-jari kaki dan saya terus berjuang," katanya kepada Warwick Daily News April 2015, dilansir Yahoo7 News.

Gilchrist belum terbebas dari infeksi yang dia yakini akibat meminjam alat rias brush make up rekannya.

Meskipun jalan panjang untuk pemulihan cukup lama berbulan-bulan, wanita itu senang lolos dari maut dan bertemu lagi dengan putranya yang berusia dua tahun.

"Saya sangat beruntung penyakit itu perginya ke tulang belakang saya. Andai saja pergi ke otak, saya akan mati," katanya kepada harian surat Australia.

"Andai saja pergi ke kaki, pasti telah diamputasi. Saya merasa seperti saya punya kesempatan hidup kedua," jelasnya.

BERITA LENGKAP DI HALAMAN BERIKUTNYA

Halaman Berikutnya