Simpang siur mengenai gorengan diolah menggunakan minyak bekas masih menjadi fenomena yang terus mencuat. Sementara itu, berbagai macam gorengan mulai dari bakwan, tahu isi, sampai pisang goreng masih menjadi konsumsi masyarakat Indonesia.
Seperti dikutip dari Merdeka, Asep, mantan penjual gorengan yang biasa berjualan di bilangan Fatmawati ini mengaku semasa berjualan tidak pernah membuang sisa minyak yang digunakan setiap hari.
“Ya gitu, sisanya itu besoknya dipakai lagi, terus kayak gitu tiap hari,” kata Asep saat ditemui di kawasan Tebet Barat, Tebet, Jakarta Selatan.
Sejak berjualan hingga memutuskan untuk beralih profesi, Asep selalu memakai minyak sisa kemarin untuk mengolah gorengannya. Kebiasaan ini berhenti jika hasil olahannya mulai terlihat kehitaman dan tidak enak untuk dikonsumsi.
“Pokoknya setelah hasil gorengannya agak kehitaman, baru saya ganti minyaknya,” tutur Asep.
Kebiasaan tersebut dia lakukan untuk meraup keuntungan yang lebih dari penjual lainnya. Harga minyak goreng yang fluktuatif menjadi alasan Asep untuk tidak mengganti minyak gorengnya secara teratur.
Berita ini pun langsung mendapat respon beragam dari para netizen, banyak yang membenarkan karena izin BPOM untuk penjual gorengan tidak ada, namun ada juga yang menghimbau agar jangan terlalu menyoroti pedagang kaki lima.
“Logika saja . ada izinnya dak dari balai Pom dll,kayak Restoran , Warung juga , kalu mau adil, masyarakat dak keracunan terus.” komentar Eddy.
“ya itulah yang bikin banyaknya macam 2 penyakit karena minyak bekas masih tetap di pakai ya ,saya pribadi sarankan jangan banyak 2 memakai minyak bekas terlalu lama bisa bikin wabah atau sarang penyakit klu bisa hati 2 lah demi menjaga kesehatan tubuh kita” tulis Yenty dalam komentarnya.
Netizen lain membandingkan kehidupan orang kaya yang katanya makan makanan steril toh masih banyak yang terkena penyakit.
“Penyakit mah dah ada yg atur..org miskin tiap hari makan seadanya sehat sehat aja.. tp knp org kaya yg selalu steril ko penyakitnya kebanyakan aneh2?” komentar Oceh.
Netizen yang menyoroti kaki lima juga mencurigai perusahaan besar belum tentu sering ganti minyaknya saat menggoreng,
“Jangan hanya membidik pedagang gorengan kaki lima, lah wong perusahaan perusahaan besar yg pake minyak goreng cara masaknya, blm tentu sering di ganti minyaknya, memang lebih terjamin menggoreng sendiri kalo minyak pgn baru terus….” tulis Wahyu.
Netizen lain mengaku bapaknya penjual gorengan, tapi setiap hari mengganti minyaknya,
“Bapak saya jualan gorengan tapi tiap hari diganti,tiap hari beli minyak baru,gak semua penjual gorengan seperti itu,kata bapak gapapa untung sedikit yang penting orang gak kapok dan balik lagi buat beli gorengan sama bapak,,” tulis Imah.
Bagaimana komentar kalian dengan berita ini?
BERITA LENGKAP DI HALAMAN BERIKUTNYA
Halaman Berikutnya