Kiblat pertama umat Islam, Masjid Al-Aqsha ditutup penjajah Israel. Umat Islam dilarang shalat Jum'at mulai pekan kemarin. Imam Besar Masjid Al-Aqsha ditembak Israel. Tiga pemuda Palestina Syahid. Puluhan lainnya luka-luka.
AL AQSA pun memanggil Umat Islam... Dimanakah kalian...
Dimanakah pembelaan ANSOR, NU, yang dulu gigih membela Palestina.
SEJARAH MASIH MENCATAT Kegigihan Nadhlatul Ulama membela Palestina...
Solidaritas kepada Palestina ditunjukkan dengan sangat gigih oleh Nadhlatul Ulama. Hoofd Bestuur (Pengurus Besar) NU, pada tahun 1938 mengedarkan seruan kepada berbagai ormas dan Partai Islam seperti Muhammadiyah, Al Irsyad, PSII dan lainnya.
PBNU kala itu menyerukan kepada ormas dan partai Islam untuk bersikap tegas atas apa yang dilakukan bangsa Yahudi dan bahu membahu membantu rakyat Palestina dalam memperjuangkan agama dan kemerdekaan mereka dari kaum Zionis penjajah.
PBNU menyerukan pula agar diadakannya Palestine Fonds (Dana Palestina). Bahkan cabang-cabang NU di seluruh Indonesia diinstruksikan untuk menjadikan tanggal 27 Rajab sebagai ‘Pekan Rajabiyah.’ Sebuah pekan yang menggabungkan perayaan Isra Miraj dengan solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina merdeka. PBNU pun menyerukan kepada seluruh anggota NU dan umat Islam untuk melakukan Qunut Nazilah pada setiap salat fardhu.
Atas seruan ini, pemerintah kolonial bereaksi keras. Hoofd Parket (Kejaksaan Agung) memanggil KH Mahfudz Shiddiq, selaku ketua ulama PBNU. Hoofd Parket melarang Qunut Nazilah dan ‘Pekan Rajabiyah.’
KH Hasyim Asy’ari, kemudian merespon reaksi pemerintah kolonial. Pada Muktamar ke-14 Nadhlatul Ulama di tahun 1939, saat memberikan Khotbah Iftitah (pidato pembukaan), beliau mengungkapkan bahwa Doa (qunut nzailah) tersebut bukan untuk menghina golongan lain, seperti yang dituduhkan, namun, semata-mata sebuah kewajiban solidaritas sesama umat Islam dan perintah Nabi Besar Muhammad Shallallahu ‘alaiahi Wassallam, kepada umatnya setiap menghadapi bencana. Hadratus Syaikh ketika itu dalam bahasa Arab mengemukakan:
“Tetapi para pembesar pemerintah meilhatnya tidak seperti yang dilihat Nadhlatul Ulama, sebab itu, melarang kita mengerjakan hal-hal yang telah lalu, yang telah kita lewati selama ini.”
Sumber: https://www.hidayatullah.com/kajian/sejarah/read/2014/06/07/22882/nu-indonesia-dan-palestina.html
SAAT ITU INDONESIA BELUM MERDEKA, namun kepedulian Umat Islam Indonesia, kegigihan NU dalam membela Palestina sungguh sangat luar biasa.
Maka tidak heran dukungan NU kepada bangsa Palestina membuat bangsa Arab begitu bangga. Maka begitu Indonesia merdeka, maka negara-negara yang pertama mengakui kemerdekaan RI adalah dari negara-negara Arab.
SEKARANG... MASJIDIL AQSA MEMANGGIL....
DIMANAKAH NU YANG DULU GIGIH MEMBELA PALESTINA....
KAMI RINDU KALIAN....
BUKANKAH "ANSOR" ARTINYA "PENOLONG"... YANG MENOLONG SAUDARA-SAUDARA MUSLIMNYA SEPERTI DULU KAUM ANSOR MADINAH MENOLONG MUHAJIRIN MAKKAH...
KAMI TUNGGU KALIAN... WAHAI ANSOR.
BERITA LENGKAP DI HALAMAN BERIKUTNYA
Halaman Berikutnya