Seorang wanita paruh baya di Surin, Thailand, harus merasakan kesulitan setiap kali saat beraktivitas. Pasalnya, kedua tangannya sangat besar dan bahkan beratnya mencapai 9,5 Kg.
Duangjay Samaksamam mengalami kondisi aneh dan langka ini sejak lahir. Namun kondisi ini menimbulkan reaksi parah seperti ini ketika ia sudah tumbuh besar. Tangannya mulai membesar dengan seiring berjalannya waktu.
Meski telah melakukan operasi, namun hal ini tidak membuat tangannya membaik, justru sebaliknya. Kondisi tangannya malah semakin buruk bahkan menimbulkan rasa sakit.
“Saya sudah menjalani berbagai macam operasi, tetapi dokter mengatakan satu-satunya jalan keluar adalah dengan mengamputasi tangan saya jika saya ingin pergi dengan bebas. Tapi saya tidak mau melakukan itu,” kata Samaksamam seperti dilansir hotmagz.com, Jumat (18/11/2016).
Menurut hasil pemeriksaan tim medis, Samaksamam mengalami Macrodystrophia Lipomastosa. Yaitu kelainan yang menyebabkan sebagian besar timbunan lemak didistribusikan ke sepanjang lengannya.
Dengan kondisi itu, Samaksamam hanya bisa berjualan demi menafkahi kedua orangtuanya, adik, dan keponakan yang tinggal satu rumah dengannya.
Samaksamam mengatakan, dahulu ia sudah melakukan pembuangan lemak di lengan tangannya. Sekitar 700 gram lemak yang dikeluarkan saat itu, tapi lagi-lagi tidak memperbaiki keadaan. Kedua tangannya kembali membesar.
Kondisi ini sudah dialami Samaksamam sekitar 20 tahun lebih. Selama itu pula ia tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari seperti orang normal pada umumnya.
Karena kelainan ini pula ia tidak bisa merasakan nikmatnya berumah tangga. Ya, sampai usia 59 tahun saat ini, Samaksamam belum menemukan pasangan hidup yang benar-benar menerima dia dengan apa adanya.
Sementara itu, dr Eiju Uchinuma, seorang ahli bedah plastik mengungkapkan bahwa kasus yang dialami Samaksamam ini sangat langka. Bahkan menurutnya, Samaksamam adalah orang pertama di dunia yang mengalami Macrodystrophia Lipomastosa.
“Penyebab penyakit ini belum diketahui dan karena itu tidak dapat disembuhkan,” terangnya.
Seorang wanita paruh baya di Surin, Thailand, harus merasakan kesulitan setiap kali saat beraktivitas. Pasalnya, kedua tangannya sangat besar dan bahkan beratnya mencapai 9,5 Kg.
Duangjay Samaksamam mengalami kondisi aneh dan langka ini sejak lahir. Namun kondisi ini menimbulkan reaksi parah seperti ini ketika ia sudah tumbuh besar. Tangannya mulai membesar dengan seiring berjalannya waktu.
Meski telah melakukan operasi, namun hal ini tidak membuat tangannya membaik, justru sebaliknya. Kondisi tangannya malah semakin buruk bahkan menimbulkan rasa sakit.
“Saya sudah menjalani berbagai macam operasi, tetapi dokter mengatakan satu-satunya jalan keluar adalah dengan mengamputasi tangan saya jika saya ingin pergi dengan bebas. Tapi saya tidak mau melakukan itu,” kata Samaksamam seperti dilansir hotmagz.com, Jumat (18/11/2016).
Menurut hasil pemeriksaan tim medis, Samaksamam mengalami Macrodystrophia Lipomastosa. Yaitu kelainan yang menyebabkan sebagian besar timbunan lemak didistribusikan ke sepanjang lengannya.
Duangjay Samaksamam mengalami kondisi aneh dan langka ini sejak lahir. Namun kondisi ini menimbulkan reaksi parah seperti ini ketika ia sudah tumbuh besar. Tangannya mulai membesar dengan seiring berjalannya waktu.
Meski telah melakukan operasi, namun hal ini tidak membuat tangannya membaik, justru sebaliknya. Kondisi tangannya malah semakin buruk bahkan menimbulkan rasa sakit.
“Saya sudah menjalani berbagai macam operasi, tetapi dokter mengatakan satu-satunya jalan keluar adalah dengan mengamputasi tangan saya jika saya ingin pergi dengan bebas. Tapi saya tidak mau melakukan itu,” kata Samaksamam seperti dilansir hotmagz.com, Jumat (18/11/2016).
Menurut hasil pemeriksaan tim medis, Samaksamam mengalami Macrodystrophia Lipomastosa. Yaitu kelainan yang menyebabkan sebagian besar timbunan lemak didistribusikan ke sepanjang lengannya.
Dengan kondisi itu, Samaksamam hanya bisa berjualan demi menafkahi kedua orangtuanya, adik, dan keponakan yang tinggal satu rumah dengannya.
Samaksamam mengatakan, dahulu ia sudah melakukan pembuangan lemak di lengan tangannya. Sekitar 700 gram lemak yang dikeluarkan saat itu, tapi lagi-lagi tidak memperbaiki keadaan. Kedua tangannya kembali membesar.
Kondisi ini sudah dialami Samaksamam sekitar 20 tahun lebih. Selama itu pula ia tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari seperti orang normal pada umumnya.
Karena kelainan ini pula ia tidak bisa merasakan nikmatnya berumah tangga. Ya, sampai usia 59 tahun saat ini, Samaksamam belum menemukan pasangan hidup yang benar-benar menerima dia dengan apa adanya.
Sementara itu, dr Eiju Uchinuma, seorang ahli bedah plastik mengungkapkan bahwa kasus yang dialami Samaksamam ini sangat langka. Bahkan menurutnya, Samaksamam adalah orang pertama di dunia yang mengalami Macrodystrophia Lipomastosa.
“Penyebab penyakit ini belum diketahui dan karena itu tidak dapat disembuhkan,” terangnya.
BERITA LENGKAP DI HALAMAN BERIKUTNYA
Halaman Berikutnya