Rabu, 15 Maret 2017

Kurangnya Perhatian Orang Tua 3 Anak Di Cianjur Diculik

 
Pasangan suami istri asal Kecamatan Cidaun ditangkap lantaran menculik tiga anak. Diduga ketiga anak tersebut akan dipekerjakan sebagai anak jalanan di luar kota.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kedua pelaku berinisial WW (30) dan H (45). Keduanya tinggal di Desa Sukapura Kecamatan Cidaun.
“Istrinya asli orang Garut, sementara suaminya orang Cidaun,” ujar Dhea Mulayana (45), salah seorang warga yang ikut mengamankan pelaku saat dihubungi melalui telepon seluler, kemarin (14/3).

Dia menjelaskan, penculikan itu bermula ketika Dadan (10), Rudi (6), Hendri (5) yang tinggal di Desa Kertajadi Kecamatan Cidaun sedang bermain bersama, Minggu (12/3). Tiba-tiba kedua pelaku menghampiri korban dan mengajak ketiga korban bermain ke pantai.

Setelah diajak ke pantai, korban kemudian dibawa ke rumah pelaku menyusuri muara. Sebelum tiba ke rumah pelaku, korban sempat diajak istirahat di salah satu tenda.

“Korban sempat menginap di rumah pelaku, dikasih makan selama di sana. Tapi makanan yang diberikan juga hasil mencuri, seperti dari berasnya dan daging ayamnya,” kata dia.

Menurutnya, mengetahui ketiga anak menghilang sejak Minggu pagi, orangtua ketiganya langsung melapor dan membagikan selebaran yang berisikan foto korban dan nama-namanya.

Senin (13/3) siang, lanjut dia, korban dibawa ke Cianjur menaiki mobil elf. Namun saat di terminal bus, sopir melihat anak-anak yang naik sama dengan foto anak hilang yang disebar, sehingga langsung mengamankan anak-anak tersebut dan menangkap pelaku.

“Warga langsung mengamankan dan membawa pelaku ke Polsek Cidaun. Kabarnya sudah dibawa ke Polres Cianjur sekarang. Korban dikembalikan ke keluarganya,” ucap dia.

Menurutnya, kejadian penculikan tersebut baru yang pertama terjadi. Diduga para pelaku akan menjadikan korban sebagai anak jalanan. “Dilihat dari pelakunya mungkin jadi anak jalanan. Tapi pastinya belum tahu, tadi tidak sempat bicara pelakunya. Warga juga langsung membawanya ke kantor polisi supaya tidak jadi sasaran amuk warga,” kata dia.

Di sisi lain, Keluarga korban penculikan oleh pasangan suami-istri di Cidaun menangis histeris begitu anaknya ditemukan dan bisa kembali pulang. Kejadian ini pun menjadi pelajaran bagi orangtua dari ketiga korban agar tak lagi menelantarkan anaknya.

“Orangtua dari Dadan (10) mengalami gangguan ingatan, tapi begitu bertemu anaknya langsung dipeluk sambil menangis. Kebetulan saya sendiri yang membawa keponakan saya (Dadan) bersama dua korban lainnya pulang,” ujar Dicky Rama (36) paman Dadan.

Menurutnya, Kili (47) dan Popon (46), orangtua dari Dadan sangat senang bercampur sedih ketika anaknya bisa kembali pulang, setelah beberapa hari hilang dan diketahui diculik.

“Untungnya Dadan ini dikenal oleh para sopir elf di Sindangbarang dan Cidaun karena rumahnya berada di dekat pasar karena suka nongkrong. Makanya ketika diculik dan terlihat sopir, langsung bisa ditolong, pelaku juga bisa ditangkap,” ucap dia.

Dicky mengungkapkan, ketiga korban bisa menjadi target penculikan lantaran perhatian dari orangtua yang kurang. Dadan sering ditinggal ayahnya memulung dan kurang perhatian dari ibunya. 

Sementara korban lainnya ada yang tinggal bersama neneknya lantaran orangtuanya menjadi TKI.
“Memang mereka bisa dikatakan kurang terperhatikan. Mungkin bisa disebut terlantar juga. Makanya ketika diiming-imingi jajan dan main, mau saja,” kata dia.

Menurut dia, kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi saudaranya tersebut agar lebih memperhatikan anak-anak ketika bermain atau tidak berada di dalam rumah. “Dari kemarin juga dilarang ke luar rumah, mungkin masih khawatir anaknya jadi korban penculikan lagi,” ucapnya.
Sementara itu, Polres Cianjur masih mendalami kasus penculikan tiga anak asal Cidaun WW dan H. Namun pihak Polres Cianjur membantah jika munculnya kasus ini membuktikan jika saat ini marak penculikan anak seperti yang beredar belakangan ini.

Kapolres Cianjur, AKBP Arif Budiman melalui Kabagops, Kompol Hilman, mengatakan, setelah ditangkap oleh warga, keduanya langsung dibawa ke Mapolres Cianjur untuk ditindaklanjuti.
“Masih dalam tahap pemeriksaan. 

Motif dan tujuannya nanti anak-anak tersebut mau dibagaimanakan masih belum pasti. Nanti kalau sudah ada hasilnya pasti diinformasikan,” ujar dia.

Namun dia menegaskan jika kasus ini tidak membuktikan atau tidak ada kaitannya dengan isu yang beredar maraknya penculikan untuk penjualan organ, termasuk di Cianjur. Menurutnya, kejadian ini hanya kebetulan muncul saat isu hoax itu beredar. “Kalau marak pasti sudah ada beberpa laporan, ini kan baru satu. Jadi tidak benar isu penculikan itu. Itu hoax,” kata dia.

Meski begitu, lanjut dia, warga harus tetap berhati-hati. Aksi kriminalitas terjadi ketika ada kesempatan, bukan karena ada niatan. “Ketika ada kesempatan, dimana orangtuanya membiarkan anak bermain tanpa pengawasan, maka pelaku bisa melakukan aksi kriminalitas seperti penculikan. Makanya harus berhati-hati dan lindungi anak-anak, jangan dibiarkan keluyuran apalagi di bawah umur,” ucapnya.

Dengan MEMBAGIKAN berita ini berarti anda sudah peduli kepada ANAK-ANAK tolong SEBARKAN !!!!

BERITA LENGKAP DI HALAMAN BERIKUTNYA

Halaman Berikutnya