Tidak semua kaum muslimin akan dimudahkan oleh Allah untuk melangkahkan kakinya menuju masjid saat mendengar panggilan adzan.
Untuk menarik perhatian dan meningkatkan kedisiplinan berjamaah di masjid, Ada sebuah cara unik yang dilakukan oleh pengurus Masjid 'KH. Moh. Abdullah Muchtar' agar bisa menarik warga di sekitar masjid agar mau melaksanakan sholat berjama’ah lima waktu di masjid tersebut.
Masjid yang beralamat di Jalan Jetis Kulon I No. 15-17, Wonokromo, Surabaya itu 'memancing' animo kaum muslimin untuk sholat berjamaah dengan menyediakan kopi gratis bagi yang melaksanakan shalat lima waktu di sana.
“Iya, untuk menjaring warga sekitar supaya gemar shalat berjamaah dan betah berlama-lama di masjid,” terang Abdul Kholiq, Salah satu pengurus masjid.
Rupanya ide itu mendapatkan respon baik dari warga sekitar. Menurut Abdul Kholiq, Masjid yang dibangun sejak 6 Maret 2015 lalu ini selalu ramai oleh jama’ah yang ingin melaksanakan shalat.
“Alhamdulillah, jamaah 5 waktu di sini selalu ramai,” kata pria asal Banyuwangi ini.
Ia mengaku, sejak pertama masjid itu diresmikan, sejak itu pula ia menyediakan kopi gratis bagi jama’ah yang datang untuk melaksanakan sholat. Alasannya, hanya sebagai pancingan dan agar jama’ah betah berada di masjid.
“Tiap hari kita sediakan satu termos besar. Alhamdulillah, biasanya tidak sampai maghrib sudah habis dan mesti diisi ulang,” jelasnya.
Bahkan Abdul Kholiq juga menyertakan nomor telepon petugas yang bisa dihubungi jika jamaah mendapati kopi, gula atau air panas habis.
“Yang mau tinggal ambil dan tuang sendiri. Tapi gelasnya jangan lupa dicuci,” tambah Abdul Kholiq.
Untuk operasional logistik kopi sendiri, kata Kholiq, berasal dari kas masjid dan terkadang ada sumbangan dari jama’ah.
“Kadang kalau sedang tidak ada, pakai dari yayasan,” ungkapnya.
Masjid 'KH. Moh. Abdullah Muchtar' ini sendiri berada dibawah Yayasan Walsama (Wahana Amal Sesama Makhluk Allah).
Dan bukan hanya kopi yang disediakan oleh masjid ini, Karena setiap Jum’at pagi pengurus masjid juga selalu membagikan nasi bungkus yang diperuntukkan bagi para tukang becak yang banyak mangkal di sekitar masjid.
“Tiap Jum’at pagi, Alhamdulillah.. kita juga selalu bagi-bagi nasi bungkus. khususnya untuk tukang becak, dan warga sekitar. Jumlahnya sekitar seratus sampai dua ratus,” pungkas Abdul Kholiq seperti dilansir dari Hidayatullah.
Semoga bisa menjadi inspirasi bagi pengurus dan takmir masjid lainnya, Siapa yang mau meniru langkah memakmurkan masjid seperti ini? [kabarmakkah]
BERITA LENGKAP DI HALAMAN BERIKUTNYA
Halaman Berikutnya