Minggu, 20 Maret 2016

Nenek Penjual Sapu Lidi Tidur Ditemani Ayam, Makan Nasi Tanpa Lauk, Miris!

Mbah Gini menghidupi dirinya dengan berjualan sapu lidi yang jarang sekali laku. Mbah Gini tidur bercampur ayam dan sekitarnya terdapat kotoran ayam.

"Masihkah kita kurang bersyukur dan terus mengeluh?"

Mbah Gini sudah 10 tahun hidup seorang diri tanpa penerangan listrik dan tanpa ada bantuan dari RT/RW setempat. Lokasi tempat tinggal Mbah Gini memang termasuk di pelosok, jauh dari hiruk pikuk kota. Tepatnya beliau tinggal di Talang Suko Turen, Malang.

Mbah Gini sehari-hari mencari daun kelapa untuk dibuat sapu lidi, satu per satu. Bahkan jika ada pembeli sapu lidinya, hanyalah karena kasihan, itupun tidak selalu ada.

Kondisi rumah Mbah Gini juga begitu memprihatinkan, beliau tidur di loka dan menganggap itu sudah nyaman. Piring, panci, wajan, semua sudah karatan.

Setiap hari Mbah Gini hanya makan nasi saja, jarang sekali ada lauk meski hanya secuil.

Mengejutkan saat melihat beliau sedang memakan nasi yang sudah berair dan telah basi, bahkan sedikit tercampur kotoran ayam. Ketika saya coba tegur..

Saya : Mbah nasinya sudah basi jangan di makan...

Jawab Mbah : Mau bagaimana lagi nak, kalau tidak makan, adanya hanya ini..

Sungguh keadaan yang sangat jauh dari istilah layak. Di mana pemerintah?? Bukankah menurut undang-undang, fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara?? Kewajiban negaralah memelihara mereka??

Ketika saya mencoba bertanya
Mbah, anaknya di mana Mbah?

Mbahnya tidak menjawab. Mbahnya meneteskan air mata, menangis dan mengungkapkan...

Mbah: Saya sudah 10 tahun tidak pernah ditemui anak saya, nak..  Anak saya masih hidup, rumahnya berada di sebelah masjid Tiban Turen.

Langsung saya hentikan supaya mbahnya tidak menangis lagi...

Mbahnya juga cerita...
Kalau Malam mbah seringkali Kesepian dan Kegelapan lantaran tidak ada sama sekali cahaya lampu yang menerangi..
Mbah sering ngomong sendiri sama ayamnya dalam kegelapan saat malam karena mbah tidak ada yang menemani.

Sungguh kehidupan yang memprihatinkan yang dialami Mbah Gini, dan kita semua sama tahu bahwa ada banyak Mbah Gini - Mbah Gini lainnya di negeri ini. Semoga ada yang peduli kepada Mbah Gini dan mengulurkan bantuan (alamat mudah ditemukan, seperti yang sudah ditulis di atas).

Mari kita ikut sebarkan ini supaya banyak yang tergugah, tidak terlalu berfoya-foya dan ikut membantu terhadap sesama. Terlebih siapa tahu didengar pemerintah dan akan diadakan program untuk fakir miskin dan orang-orang renta yang sangat tak mampu.

 

BERITA LENGKAP DI HALAMAN BERIKUTNYA

Halaman Berikutnya