Penulis kitab Al-Aqidah Ath-Thahawiyah berkata, hadits mengenai azab dan nikmat kubur, serta permasalahan mengenai pertanyaan malaikat didalam kubur, hal tersebut berasal dari sumber yang mutawatir. Oleh karenanya, wajib untuk meyakini dan mengimani hal tersebut, dan kita tidak perlu memperbincangkan masalah caranya.
Kalangan atheis dan orang-orang islam yang mengikuti pendapat para filosof mengingkari adanya azab kubur. Mereka beralasan bahwa setelah membongkar kubur, mereka tidak melihat sama sekali apa yang diberitakan nash-nash syariat. Mereka semua tidak mempercayai apa yang diluar jangkauan ilmu mereka. Mereka mengira bahwa penglihatan mereka dapat melihat segala sesuatu dan pendengaran mereka dapat mendengar segala sesuatu, padahal kita saat ini telah mengetahui beberapa rahasia alam yang oleh penglihatan dan pendengaran kita tidak dapat menangkapnya. Orang-orang yang beriman kepada Allah swt akan membenarkan berita-Nya.
Didalam Al-Qur’an terdapat isyarat-isyarat yang menunjukkan adanya azab kubur. (Ingatlah) ketika orang-orang yang Zalim (berada) dalam tekanan sakratul maut, dan para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata) , keluarkanlah nyawamu! Pada hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan. (QS.Al-An’am : 93)
Nanti mereka akan kami siksa dua kali, kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar. (QS.At-Taubah : 101)
Firaun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat. Dikatakan kepada malaikat, masukanlah firaun dan kaumnya kedalam azab yang sangat keras. (QS.Al-Ghafir : 46)
Imam Bukhari menjelaskan bahwa ayat pertama sebagaimana yang dikemukakan diatas membahas tentang malaikat yang mengazab orang-orang kafir pada saat sekarat. Ayat kedua menunjukkan adanya dua azab yang menimpa orang-orang munafik sebelum azab hari kiamat. Azab pertama adalah musibah yang ditimpakan oleh Allah didunia dengan siksaan langsung, sedangkan azab yang kedua adalah siksa kubur.
Ayat ketiga merupakan argumentasi yang jelas bahwa ahlussunnah dalam menetapkan adanya azab kubur. Dalam ayat tersebut Allah menegaskan bahwa neraka ditampakkan kepada keluarga firaun pada pagi dan petang sebelum hari kiamat, karena setelah itu Allah berfirman : “ Dan pada hari terjadinya kiamat, dikatakan kepada malaikat , masukanlah firaun dan kaumnya kedalam azab yang sangat keras “. Al-Qurthubi berkata, sebagian besar ulama berpendapat bahwa penampakkan ini terjadi di alam barzah. Ini merupakan landasan dalam menetapkan adanya azab kubur.
Dalam hadits Anas disebutkan bahwa seorang mukmin setelah menjawab pertanyaan malaikat dengan benar di dalam kubur, dikatakan kepadanya, lihatlah tempat tinggalmu di neraka. Namun Allah menggantinya dengan surga. Ia melihat neraka dan surga. Qatadah berkata, ada riwayat bahwa kuburnya dilapangkan. Dalam hadits Anas juga disebutkan bahwa orang kafir dan munafik setelah menjawab dengan salah di dalam kubur, dikatakan kepadanya, kau tidak mengetahui dan tidak mengikuti. Kemudian ia dipukul dengan palu besi pada bagian diantara dua telinganya. Ia menjerit histeris hingga terdengar oleh yang disekitarnya kecuali manusia dan jin. (HR.Bukhari dan Muslim). [reportaseterkini]
BERITA LENGKAP DI HALAMAN BERIKUTNYA
Halaman Berikutnya