Sabtu, 12 Maret 2016

Masya Allah Kejam Ini yang Dilakukan Oknum Perawat RSUD Prabumulih Terhadap Pasiennya, Sangat Mengerikan

PRABUMULIH- Perselisihan antara rumah sakit dan pasien kerap kali terjadi. Terutama soal pelayanan.
Seperti yang dialami Rohma Janur (19) warga Jalan Sungai Rotan Kecamatan Cambai kota Prabumulih saat membawa Rere yang dibawa Diandra (1) keluarganya untuk berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kota Prabumulih
Rere Diandra, bocah berusia 1 tahun 2 bulan mengalami luka bakar akibat tersiram air teh panas. Ditangani perawat RSUF Prabumulih kondisi Rere malah mengalami luka makin parah.
Kulit bocah malang tersebut telah mengering kembali menjadi merah makin parah setelah mendapat obat dari resep dokterRSUD Prabumulih.
Parahnya, ibu korban yakni Rohma Janur yang protes ke para perawat lantaran anaknya makin parah setelah dirawat sejak Kamis (10/3) malah mendapat perlakuan tidak mengenakkan.
Tidak hanya itu, oknum perawat bahkan menantang pihak keluarga untuk melaporkan ke Walikota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM terkait pelayanan tidak memusakan dan makin parahnya penyakit Rere tersebut.
Rere sendiri di rawat melalui Jamsoskes di ruang Kelas III RSUD Prabumulih, lantaran orang tuanya tergolong tidak mampu dan belum bisa ditanggung BPJS."Kami masuk Kamis kemarin, anak saya yang mengalami luka bakar tersiram teh lalu dibawa ke UGD RSUD Prabumulih, selanjutnya setelah diperiksa katanya harus di raawat. Karena tidak mampu dan belum masuk tanggungan BPJS Kesehatan, lalu kita daftarkan melalui jalur Jamsoskes di kelas III, mulai masuk sampai sekarang terus mendapat perlakuan tidak mengenakkan," ujar Rohma kepada wartawan ketika diwawancarai, Jumat (11/3).
Menurut Rohma, selain mendapat pelayanan tidak memuaskan dimana luka tidak dirawat dengan baik oleh para perawat, luka bakar Rere malah makin parah setelah diberi obat resep dokter.
"Setelah diberi obat, luka bakar di wajah, dada dan tangan Rere makin parah. Perawat bahkan mengelupasi luka bakar di wajah anak saya yang masih kecil ini, sehingga mkin lebar lukanya dan berdarah," ungkap Rohma sedih.
Rohma mengatakan, lantaran mungkin memang demikian perawatan untuk sembuh pihaknya mencoba bersabar. Namun kejadian tidak mengenakkan kembali terjadi ketika dirinya melapor jikka infus di tangan anaknya tersendat, oknum perawat malah menjawab jarum di tangan anaknya bengkok dan luruskan sendiri.
"Jarum bengkok lalu karena tidak bisa meluruskan di luruskan mereka, jarum tidak diganti tapi malah di bengkok-bengkokkan. Selain itu, setelah kita tanya kenapa salep membuat luka anak saya makin parah mereka menjawab salepnya salah, tapi tidak memberikan yang baru. Kami bingung sekali," tuturnya dengan mata berkaca.
Tidak tahan dengan perlakuan itu, Rohma bersama keluarga kemudian protes. Namun oknum perawat di ruangan kelas III tersebut bukan melayani dengan baik tapi justru menantang keluarga pasien.
"Katanya masih untung kamu dirawat, jangan banyak protes. Silahkan lapor Walikota, kamu atau kami nanti yang menang," kata Rohma mempraktekkan ucapan oknum perawat itu.Mendapat perlakuan dan tantangan itu Rohma dan keluarga mengaku bingung dan hanya bisa pasrah. "Mungkin karena kami miskin lalu diperlakukan seperti ini, kami bingung mau minta tolong siapa," ceritanya.
Rohma mengatakan, kebingungannya dan pasrah akan nasib anaknya itu yang membuat dirinya lalu menceritakan kejadian dialaminya itu ke para keluarga dan kerabat, hingga beberapa warga mengupload gambar anaknya ke jejaring sosial.
"Kami ini miskin, kami akan memberi apa saja demi anak tapi jangan diperlakukan kami begini. Perawat dan dokter itu harusnya memiliki kemanusiaan," ratabnya sedih.
sumber : http://sumsel.tribunnews.com/2016/03/12/ini-yang-dilakukan-oknum-perawat-rsud-prabumulih-terhadap-pasiennya-sangat-mengerikan?page=3

BERITA LENGKAP DI HALAMAN BERIKUTNYA

Halaman Berikutnya